Oligoasthenoteratozoospermia (OAT) merupakan salah satu hasil abnormal pada pemeriksaan lab analisis sperma, kondisi ini yang mencakup oligozoospermia (konsentrasi sperma yang sedikit), asthenozoospermia (motilitas sperma yang kurang baik), dan teratozoospermia (morfologi sperma yang abnormal) yang berkontribusi sebagai salah satu penyebab infertilitas.

Salah satu bentuk terapi medikamentosa yang dapat diberikan untuk OAT antara lain adalah suplementasi herbal. Berdasarkan jurnal penelitian yang diterbitkan di Iran tahun 2012 dengan judul: The effect of coenzyme Q10 supplementation on partner pregnancy rate in infertile men with idiopathic oligoasthenoteratozoospermia: an open-label prospective study, diketahui bahwa penggunaan 300 mg suplemen antioksidan coenzyme Q10 dua kali sehari selama 12 bulan pada pasien OAT, dapat meningkatkan keberhasilan kehamilan hingga 34,1%. Beberapa jurnal lainnya juga menyatakan zat-zat seperti zink, Prunus africana, piridoksin, asam folat, dan berbagai zat lainnya dapat membantu memperbaiki kualitas sperma. Beberapa zat ini terkandung dalam obat Starfer. Selain itu, sampai saat ini obat Starfer dinilai cukup aman dan tidak menimbulkan efek samping yang bermakna.

Hal inilah yang melatarbelakangi dibuatnya studi ini, yakni untuk menilai efektifitas dan keamanan antioksidan Starfer pada pasien dengan hasil analisa sperma berupa iOAT di Indonesia.